Arema Krisis Pemain Belakang



Menjelang menghadapi laga "derby" Malang yang dijamu Persema dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Arema Indonesia justru mengalami krisis pemain belakang (stopper) akibat cedera dan akumulasi kartu kuning.

Pelatih Arema Robert Rene Albert, Kamis, mengakui, dirinya harus memutar otak untuk mencari pengganti tiga pemain belakang yang selama ini menjadi pilar bagi Arema Indonesia, yakni Pierre Njanka, Purwaka Yudhi dan Zulkifli Syukur.
"Lawan kami (Persema) nanti akan memanfaatkan kelemahan lini belakang yang tak diperkuat tiga pemain pilar tersebut dan kondisi ini pasti menjadi beban bagi pemain yang diturunkan, sebab semua pemain memiliki tugas berat untuk menggantikan posisi para pemain yang absen," tegas mantan pelatih Sarawak FC itu.

Namun demikian, katanya, dirinya tetap menginstruksikan pada anak asuhnya untuk memberikan permainan terbaik dan berbuat yang terbaik dengan mengusung semangat untuk menang, termasuk saat dijamu tim satu kota, Persema di Stadion Gajayana.

Sementara pelatih Persema Subangkit mengakui, laga "derby" Malang tersebut sangat menguras pikiran dan tenaganya, karena harus menyiapkan strategi dan taktik khusus supaya bisa mengalahkan Arema Indonesia di kandang Laskar Ken Arok.

Ia mengakui, pertandingan "derby" Malang itu sarat gengsi, apalagi manajemen telah mematok tiga angka dari "saudara" mudanya, Arema Indonesia.

Untuk memantapkan strategi dan taktik ketika menghadapi Arema Indonesia, ucap Subangkit, dirinya juga banyak mendapat masukan dari berbagai pihak serta melakukan pemantauan secara intensif terhadap setiap perkembangan para pemain tim Singo Edan.

"Dari berbagai masukan dan pemantauan yang kami lakukan, sekarang kami sudah mengantongi sebagian kekuatan dan titik lemah Arema Indonesia. Mudah-mudahan saja ini bisa menjadi kekuatan Persema untuk merengkuh poin absolut dari tim yang saat ini berada di puncak klasemen sementara ini," ujar Subangkit.

Dari kubu Persema, satu pemain belakangnya yakni Park Chul Hyung juga absen karena akumulasi kartu kuning.

Pada putaran I LSI 2009/2010, Persema harus mengakui keperkasaan Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Persema kalah 1-3 dari tim yang saat ini berada di puncak klasemen dengan raihan anka 45 dari 21 kali bertanding. Sedangkan Persema Malang berada diurutan keempat atau satu garis di bawah Persiba Balikpapan dengan raihan 34 poin dari 21 kali bertanding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan lah komentar anda